Lomba Blog Pegipegi: Sekali Menyelam Dua Tiga Terumbu Karang Bunaken Terlampaui
Loha! Kalau gue ditanya destinasi tempat wisata Indonesia mana yang wajib dikunjungi, gue bakal menyebutkan banyak tempat yang keren versi gue. Karena Indonesia ini memang surga dari beberapa surga yang ada, walaupun gue juga nggak tau surga yang bener-bener surga itu gimana. Hehe. Tapi, kalau ditanya sebutkan satu tempat wisata Indonesia yang wajib dikunjungi, gue malah bingung jawabnya gimana, ya, kita semua tau, 'kan kalau Indonesia nggak semiskin itu akan keanekaragaman wisata alamnya. Jika beberapa waktu kedepan gue diberi kesempatan untuk keliling dunia, jelas gue akan mengurutkan Indonesia di urutan pertama untuk dijadikan destinasi awal dari road trip gue (yaiyalah! secara Indonesia tanah kelahiran gue), haha gayalu.
Selama ini gue travelling cuma disekitaran Jogja aja karena budget gue sebagai pelajar sangat minim. Ya, gue orang Jogja blasteran Batavia jadi ngomonge pake gue lu aku kamu gitu, deh. Abaikan.
Tapi dalam travelling kadang kita memiliki perbedaan, mungkin dalam hobi atau kecintaan alamnya. Ada yang suka travelling di alam darat, alam laut maupun di udara. Ketiga itu bisa saja ada dalam benak seorang traveller, namun ada juga yang hanya salah satunya saja, atau bahkan ada yang mengaku-ngaku traveller tapi nggak mau 'susah', dalam artian nggak mau repot untuk mencapai tujuan pikniknya. Ya bebas mau berkreasi menjadi traveller apapun. Nah kalau gue, gue suka ketiganya, dari darat, udara atau laut. Tahun kemarin gue menyempatkan untuk mengexplorasi wisata darat, seperti naik gunung, ke candi, atau yang lain. Tahun ini gue mencoba explore wisata laut/air. Seperti pantai, curug/air terjun, atau spot yang lainnya.
Salah satu destinasi yang menjadi daya tarik gue di wisata air adalah di Taman Nasional (TN) Bunaken. Taman Nasional Bunaken berada di Pulau Sulawesi Utara, Indonesia. Tepatnya di Segitiga Terumbu Karang. Menurut wikipedia, Segitiga Terumbu Karang merupakan istilah geografis untuk perairan Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Solomon dan Timor Leste yang kaya dengan keanekaragaman terumbu karang. Hayo tebak berapa banyak jenis terumbu karangnya? 100? Bukan, tapi ada sekitar 600 species terumbu karang yang hidup di dalam Segitiga Terumbu Karang ini yang diperkirakan sekitar 75%nya merupakan semua spesies yang ada di dunia. iWow. Lalu ada sekitar 3.000 spesies ikan tinggal disana, itu juga sudah termasuk ikan Hiu dan fosil hidup Cleolacanth, lho. Gue ngebayangin gimana ngecek, ngitung dan bedain jenisnya. Hm.
Tapi di Taman Nasional Bunaken, hanya ada sekitar 390 species terumbu karang dan 90 species ikan yang berada di wilayah ini.
Nama-nama species terumbu karang dan rumput laut selalu menyebalkan ketika diucapkan, susah. Tapi menarik. Ada Caulerpa, Padina dan Halimeda untuk terumbu karang, sementara rumput laut yang bakal bisa ditemui adalah Thalassia Hemprichii, Enhullus Acoroides, dan Thalassaodendron Ciliatum. Keren ya namanya, besok mungkin nama keturunan gue bisa dinamain dengan ngutip satu kata dari salah satu nama mereka, ehehehe.
Ketertarikan gue dengan Taman Nasional Bunaken sebenarnya sudah lama, apalagi dalam benak gue terdalam, gue sangat menyukai terumbu karang dari jaman SD. Tiga ratus sembilan puluh terumbu karang itu nggak sedikit, 'kan, men. Makanya dalam hal ini, jika diberi kesempatan travelling ke Taman Nasional Bunaken bersama Pegipegi dan Alexander Thian (Amrazing), gue bakal mempersiapkan diri buat mengabadikan terumbu karang sejauh yang gue bisa nikmati selama disana. Asli, gue sendiri sebenernya penasaran dengan yang namanya diving, menyelam dikedalaman laut sambil menikmati indahnya koral, biora atau terumbu karang yang hidup di dalam sana.
Kecintaan gue untuk menjelajah Bunaken dan biotanya sangat semakin bertambah besar ketika melihat postingan dari temen dunia maya gue di blog maupun di instagram yang sudah bisa bebas kesana kemari menyelam di Taman ini. Diving sendiri beda dengan snorkling yang pernah gue coba di pantai yang cetek, snorkling itu rasanya cuma ngambang, tapi kalau diving, kamu bisa menyelam dalam ke air, 'kan seru dan keren. Tapi tenang, spot untuk diving di Indonesia juga banyak, ya salah satunya di Bunaken ini. Tidak heran kalau banyak wisatawan asing kesini untuk melakukan diving saja. Tapi ya gitu, diving itu bukan sembarang nyelem aja, bisa-bisa kamu cuma ngambang di permukaannya doang. Diperlukan peralatan memadai dan pemandu (buat yang pemula) yang sudah berpengalaman. Tidak sedikit, alat untuk diving tergolong mahal, apalagi tabung oksigennya, oksigennya yang 'mahal', 'kan oksigen murni. Air itu berbicara, jika kamu tenang dia akan menenangkan, jika kamu melawan maka kamu akan tenggelam.
Wuus!
Wuus!
Taman Nasional Bunaken ini didirikan sekitar tahun 1991 dengan luas 890.000km². Di TN Bunaken sebagian besar merupakan habitat lau, ada spesies yang berada dihabitat laut, jumlahnya mencapai 97% dan sisanya hidup dihabitat lain, yaitu darat.
Namun selain banyaknya species dilaut, di daratannya juga terdapat tumbuhan yang hidup subur, seperti Arecacea, Sagu, Woka, Silar dan Kelapa. Jadi, kalau disana kalian udah selesai diving dan menikmati berjumpa dengan ikan dan terumbu karang, bersantai sejenak untuk menengok beberapa keeksotisan tumbuhan yang ada disana. Seperti yang sudah di sebutkan tadi, hewan yang tinggal di daratan Taman Nasional Bunaken adalah hewan rusa dan kuskus. Tau tidak hewan Kuskus? Hewan kuskus merupakan hewan mamalia yang berkantung seperti Kanguru. Nah, kalau yang belum pernah melihat, di Taman Nasional Bunaken mungkin akan menjumpainya. Oh ya, Kuskus ini dibacanya Kaskas (english), tapi kalau wong jowo mungkin kuskus yo ora apa-apa.
Menyikapi banyaknya kekayaan alam di Nusantara yang tak terbilang indahnya, gue juga pelan-pelan mengumpulkan beberapa informasi terkait pengembangan dan pelestarian melalui metode 'ajakan' berupa tulisan maupun gambar/desain. Akan gue sebarkan melalui sosial media maupun blog. Karena dilihat dari kemungkinan manusia-manusia di dunia ini sudah sangat banyak kecenderungannya terhadap sosial media dan dunia internet, maka akan lebih mudah untuk memprovokasi mereka dalam hal positif seperti mengajak melestarikan alam, biota ataupun hewan lainnya di Taman Nasional Bunaken.
Selain itu, gue juga mau mengajak pembaca untuk mengetahui lebih dalam tentang Taman Nasional Bunaken di Indonesia, dengan pengalaman murni dengan datang langsung di wisatanya akan lebih mudah bagi gue bisa bercerita dan berbagi keistimewaan Bunaken. Akan gue jelaskan detail-detail dari perjalanan awal, semisal mulai dari persiapan yang perlu dibawa, informasi terkait Bunaken, budgetnya, transportasi menuju tempat wisata seperti jadwal penerbangan dan harga tiket pesawat, penginapan hotel, kuliner dan sebagainya yang bisa gue liput setelah merasakan sendiri keindahan Taman Nasional Bunaken. Tidak lupa bagi gue untuk menunjukkan area-area pembelian souvenir dan oleh-oleh khas Bunaken, mungkin bakal gue bawain buah kelapa asal Taman Nasional Bunaken. Ngomong-ngomong sih buah kelapa tetep sama aja dimana-mana, bunder nggak terlalu bulat, ijo, dan ada air kelapa beserta degannya.
Lalu ingat semboyan atau kode etik para travelling sejati:
Take nothing but pictures--jangan mengambil apapun kecuali gambar. (Padahal tadi gayanya mau ngambil buah kelapa).
Leave nothing but foot print--jangan meninggalkan apapun kecuali tapak kaki atau jejak.
Kill nothing but time--jangan membunuh apapun kecuali waktu.
Gambar kampanye dari gue, hehe, yo save coral reefs! |
Tuh, jadi kita harus merawat mangrove dan terumbu karang di Taman Bunaken juga, ya, teman!
Dan, semoga gue diberi kesempatan mengunjungi Taman Nasional Bunaken yang super di Indonesia tercinta. Salam travelling!
***
Lomba Blog Pegipegi: Sekali Menyelam Dua Tiga Terumbu Karang Bunaken Terlampaui
Reviewed by Ayajnasnair
on
4:00:00 PM
Rating: 5