Ini Ujianku, Gimana di Sekolahmu?

Minggu pertama bulan terakhir di tahun ini adalah sebuah hal yang melelahkan bagi semua orang yang masih berstatus pelajar. Karena minggu pertama ini adalah dimana semua anak sekolah menerima lembaran soal dan lembar jawaban yang akan menentukan nilai tengah semester yang sudah ditempuh hampir 6 bulan lamanya. Walaupun ada di berbagai kota dan daerah yang tanggal ujiannya nggak bareng tapi pada dasarnya bulan Desember ini adalah bulan penuh ujian.
Tujuan dari ujian yang sebenernya bukan hanya menentukan nilai dan bukan mencari juara kelas tapi melatih kejujuran pada masing-masing siswa. (ini kata-kata cuplik dari video dibawah ini). Artikel ini juga terinspirasi dari video tersebut, karena dari dulu semenjak sekolah di sekolah ini aku punya unek-unek tentang hal yang sama, yaitu Ujian Sekolah.


Dalam video diatas adalah cuplikan dari youtube milik kakak kelas gue yang kebetulan udah lulus tahun ajaran kemarin, dia mengungkapkan gimana kondisi saat Ujian Nasional berlangsung. Entah dari kelakuan temen-temennya di kelas, pengawas atau yang lainnya. Aku sangat setuju sama apa yang dia ungkapkan, apalagi pesannya di akhir video! Woah (y)

#Oh ya, ngomong-ngomong gue udah bahas tentang kakak kelas satu ini disini hehehe.#

Postingan kali ini juga nggak beda jauh pembahasannya dengan video tersebut. Bedanya cuma kalau gue mau bahas tentang Ujian Tengah Semester (UTS) sedangkan di video tersebut adalah tentang Ujian Nasional (UN).

Kenapa gue tertarik untuk membahasnya?
Sebenernya, bukan tertarik sih tapi ini cuma bagian dari apa yang gue pikirin selama gue sekolah di sekolah gue saat ini. Mungkin kalian juga bakal menemukan banyak perbedaan antara sekolah gue dengan sekolah lain (atau sekolah kalian sendiri)
Gue saat ini masih kelas 3 SMK, iya gue sekolah di sekolah kejuruan. Sekolah kejuruan ini merupakan salah satu sekolah di Jogja yang memberi pembelajaran tentang seni rupa. Cukup terkenal sih (di Jogja tepatnya) tapi nggak semuanya kenal.
#Sebelumnya gue mau bilang kalau gue bukan mau menjelek-jelekkan status sekolah gue dengan yang lain, gue cuma mau berbagi aja hehe.
Dengan adanya gue di sekolah ini, gue bisa merasakan perubahan drastis dari kehidupan yang dulunya serba disiplin akan waktu dan segala peraturan di masa SMP tapi setelah masuk ke sekolah ini, gue dengan mudah mengacaukan apa yang udah gue dapet selama 3 tahun lalu. Tapi ada satu hal yang masih gue inget dari masa SMP, yaitu pesan dari guruku, guru Agama Islam. Beliau pesan, "Buat kalian yang muslim terutama yang putri, kalau bisa jangan melepas jilbab kalau sudah masuk ke sekolah selanjutnya yang kalian inginkan."
Cuma itu yang masih gue terapkan di kehidupan sekolah saat ini, walaupun kelas 1 SMK dulu aku sempet lepas jilbab dan tomboy banget -_- tapi gue udah insyaf kok haha sekarang gue udah pakai jilbab terus, lumayan feminim daripada dulu dan kalian bisa nebak-nebak sendiri seberapa panjang rambut gue kalau udah hampir 1 setengah tahun gak dipotong.

*back to topic*

Sekolah ini bener-bener unik lah dalam beberapa hal, menurut gue, tapi sekolah kalian juga pasti punya keunikan lain dari sekolah gue haha. Tapi kalau bicara tentang ujian, entah cuma ulangan harian, ujian tengah semester, ujian akhir semester atau ujian-ujian lain yang biasanya kalian dapetin di sekolah bakal terasa beda banget dengan ujian yang ada di sekolah gue. Kenapa? Karena di sekolah ini udah terbiasa dengan suasana yang menurut gue freak banget kalau menghadapi ujian.
Coba gue amati dari peraturan-peraturannya, ternyata sama dengan peraturan di sekolah lain tapi peraturan itu nggak berlaku dengan ketat disini.

- Misal, dengan aturan untuk mencukur rambut (bagi laki-laki), disini emang kebanyakan cowoknya seneng gondrongin rambutnya, entah karena alasan apa entah males atau cuma pengen ngikutin tren anak-anak yang sok seniman. Sebenernya seniman itu juga nggak harus berambut gondrong, tapi ya entahlah.

- Ada pula aturan menyangkut pelunasan biaya sekolah, kalau ini sih masih wajar dan masih sama dengan sekolah lain.

- Selanjutnya tentang aturan yang "seharusnya" ditaati sewaktu ujian, yaitu nggak boleh kerja sama atau buka buku dan nggak boleh bicara/brisik sewaktu ujian. Nah kedua aturan itu sama sekali nggak berlaku di sekolah ini, sebenernya berlaku tapi kebanyakan murid disini udah menganggap hal mencotek dan berbicara keras waktu ujian berlangsung itu sebagai hal yang maklum dan bukan hal yang perlu ditakuti lagi. Sekalipun itu ada pengawas, pengawasnya sih emang masih dari guru sekolah masing-masing, mungkin karena udah terlalu lelah ngingetin mereka yang bandel akhirnya hal itu dibiarkan aja dan kejadian mencotek dan teriak-teriak cari jawaban akhirnya terjadi secara terus-menerus di setiap ujian. Kejadian ini seperti udah turun menurun karena angkatan adik kelas setiap tahunnya bakal seperti itu juga.

Ini bukan menyangkut tentang kualitas sekolah atau tentang seberapa tinggi tingkat akreditasi sekolah. Sekolah ini udah termasuk unggul, bukannya sombong atau apa tapi kalau melihat prestasinya emang udah banyak banget diraih. Sayangnya, aku cuma prihatin dengan keadaan waktu ujian berlangsung.


Kalau dulu di SMP, ujian tengah semester atau ujian akhir gitu adalah sesuatu yang bikin malam gue nggak tenang, tapi sekarang, besok seumpama adalah hari ujian pertama, malam hari sebelum ujianpun nggak ada gregetnya, sama aja rasanya kayak menghadapi ulangan harian di kelas.
Kondisi seperti itu bikin semangat belajar gue sempet down karena emang nggak ada tantangan yang bisa bikin greget untuk belajar.

Bagi gue, kondisi seperti itu bukan keuntungan bagi semua siswa walaupun nantinya kalau mereka dapet nilai bagus dan misal juara kelas, mereka dapet karena hasil curang dan menurut gue itu cuma sia-sia.
Mungkin saat ini memang menguntungkan bagi mereka untuk bisa berada di peringkat atas dan mempunyai nilai tinggi, tapi itu bukan sesuatu yang "wah" untuk dikagumi dan apalagi dipamerin.


Gimana dengan siswa yang juara 1 di kelas?
Sama, siapapun juaranya, dia juga pasti mencontek. Anak yang sempet bikin rangking gue turun di semester pertama kelas 11 lalu juga diperoleh dengan hasil dia nyontek, tapi syukurlah akhir semester kemarin gue bisa dapetin peringkat gue lagi :") aku memang nggak juara satu, dua atau tiga, tapi masih dalam kelompok lima besar dan gue bangga itu. Setidaknya itu masih merupakan kerja keras sendiri muehehe *sombong amat, tonjok aja!*

Beberapa hari sebelum ujian saat ini berlangsung, gue sempet ketemuan sama temen yang dari SMA. Dia seumuran aku dan kelasnya juga sama, kelas 3. Dia juga ujian di tanggal yang sama dengan sekolah gue tapi tanggal berakhirnya ujian dia beda jauh dengan tanggal ujian gue. Lama dia menempuh ujian adalah sembilan hari, sedangkan di sekolahku cuma empat hari. Berasa UN ngerti gak.

Empat hari?? Kaget ya? Biasa aja ya? Oh yaudah.

Dia kaget, kok cuma empat hari?!


Pertama, dia berada dilingkup SMA dan sedangkan gue SMK
Kedua, sekolahnya mempunyai mata pelajaran yang banyak sedangkan disini cuma ada 6 mata pelajaran + teori kejuruan (karena SMK)

Karena dia ada di salah satu sekolah unggulan di Jogja, dia heran dan tanya macem-macem,
"Kok enak banget cuma empat hari? Gimana kalau besok menghadapi Ujian Nasional? Gimana menghadapi ujiannya kalau nggak belajar? Emang nggak apa-apa gitu kalau nyontek terus ketahuan?"

Sempet nyesek dan agak nggak tega denger pertanyaan dia. Ya mau gimana lagi, jawab aja seadanya haha.
Apa aja sih mata pelajaran di sekolah gue (tepatnya di kelas 3), sampai bisa ujian cuma empat hari?
- Matematika
- Bahasa Indonesia
- Bahasa Inggris
- IPS
- Penjaskes
- Pend. Agama
- Teori Kejuruan
Ada yang kurang? Iya, nggak ada IPA. Kok bisa sih? Nggak tau!

Mau tanya? Silahkan isi di kolom komentar.

***

Kalian udah lihat video tadi? Pesan kakak kelas gue, emang sih nilai nggak berarti apa-apa buat kehidupan tapi nilai sebuah kejujuran itu yang sebenernya lebih penting.

Gue sendiri sempet tertampar sama kata-kata itu, gimana enggak, gue sendiri kadang masih terjebak disituasi dimana gue menjadi bahan contekan anak-anak dan mencotek (T__T).
Egois harus diterapkan disaat kalian lagi ujian, harus!
Tapi syukur, gue pelan-pelan udah bisa melatih dan nahan diri buat gak seperti itu dan kembali dimana gue menjadi murid seperti dulu. Selain nilai kejujuran yang dilatih, apalah arti keinginan kuliah di universitas bagus kalau ujian belum bisa mandiri.

Tapi aku selalu berharap yang terbaik untuk diri sendiri kedepannya walaupun sekolahku unik seperti itu hehe setidaknya aku bangga bisa masuk sekolah ini, selain itu aku juga berharap yang terbaik untuk semua temen-temenku, semoga mereka bisa mendapatkan sesuatu yang diinginkan dengan usaha yang lebih baik dan tentunya benar. Hehehe.


Ini kondisi ujian di sekolahku, gimana ujian di sekolahmu?

39 comments:

  1. Ah~ males bahas :3 ujiannya makin aneh di sekolah -___-"

    ReplyDelete
  2. Ngga lihat video karena kuota sakrotul maut. Kalo menurut gue, urusan nyontek sih itu bukan cuman kejujuran (itu udah pasti, ya) tapi lebih ke latihan gimana kita disiplin. Buat gue ujian itu mengajarkan kedisiplinannya. Urusan nilai jelek sebodo amat. Gue sih paling ngetawain hasilnya doang. Hahaha.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bang, gue juga nggak terlalu peduli dengan nilai :D Ah komentarmu masih seperti biasa bang, pedes rasanya hahaha

      Delete
  3. sekolah gua dulu gini sih. pas UN aja berasa biasa. gak ada takutnya.
    kalau gak ngasi contekan, gua juga segan sama kawan gua. takut dibilang gak setia kawan.
    ya, akhirnya begitulah. hahaha
    suka sebel sih kalau nilai orang yang nyontek sama gua lebih gede dari nilai gua. itu fakk banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha tuh kan, emang ngeselin, makanya jangan dicontekin. Egois dalam ujian itu perlu :))

      Delete
  4. bhaha. jadi inget jaman 5 tahun lalu waktu UN. emang gue dari SMA (jgn dicontoh) sudah sangat trbiasa dlm hiruk pikuk mencontek dan bawa jawaban atau catatan ke ruangan ujian, trmasuk saat UN. ya emang nilai gue bagus, tp efek jangka panjangnya.. sangat berbahaya..

    jadi curhat dulu neh hahaha, skrg gw lg studi di Fak Kedokteran sbuah univ, disini, bujug, 4 tahun gw ujian ga nyontek. bukan krn gw insaf (ya akhirnya jd trbiasa dan insaf juga) tp disini pengawasnya ketat banget! gile. dan di FK itu nyaris tiap minggu ada ujian. entah ujian tulis, praktikum, skill, dll.

    pesannya, hati2 sama mencontek sob. emang nilai lu bisa bagus2, tp efek jangka panjangnya, bikin lu ga mandiri, males, dan begitu bertemu dgn situasi di atas, lu jadi frustrasi. gw ngerasain itu. so, be honest, and that's not bad, isn't it?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas Hafidh, efek mencotek emang baru kerasa kalau kita berada di suasana sakaratul maut duniawi. Haha gue sendiri kadang kasihan sama mereka yang masih mengandalkan jawaban orang lain/catetan/browsing. Ah semoga anak-anak Indonesia bisa berubah lebih baik kedepannya hehe.

      Delete
  5. Di sekolah gue sih pengawasnya .... ya gitulah.
    Makanya ga banyak yang mau nyontek. Kalaupun nyontek, seringnya ketauan ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi bagus itu, melatih otak buat mandiri dan tanggung jawab :))

      Delete
  6. uts gue di kampus malah lebih susah. bikin macem-macem barang sama ngerjain tugas dari dosen kolot ._.

    ReplyDelete
  7. Kalau di kampus sini ujiannya per beres mata kuliah, ga ada uts atau uas. Kemarin baru aja ujian Neurobehaviour ttg yg gila-gila itu. Praktek sukses, tulisnya lumayan sukses lah.

    Untung udah ga ketemu lagi yg namanya UN.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ah senangnya kalau sukses :') semoga tetap bisa kasih yang terbaik deh kak. Haha selamat sekali lagi!!

      Delete
  8. sayangnya aku ga pernah sekolah smp/smk ataupun sma, jadi ga pnah ngerasaain yg namanya UN/UTS

    gue cuma sekolah di sekolahan yang unik, gmna gak unik, letaknya aja di tengah kuburan T.T, trus pelajannya smuanya tentang agama islam, lebih tepat di sebut kitab, daripada pelajaran
    -fiqih
    -nahwu
    -sharof
    -akhlak
    -mantiq
    -balagoh
    -arud
    -faraid
    -tafsir
    -usul fiqih
    -usul tafsir
    -hadits
    -usul hadist

    dan lain-lain, pokoknya jumlahnya sekitar 18an pelajaran agama

    ya emang dikampung gue waktu gue skolah, sekolahan pesantren lah(tidak inap) yang lebih populer/gaul daripada sekolah smp/sma

    ReplyDelete
    Replies
    1. WOAH!! Subhanallah justru keren toh itu. Semoga materi yang diberikan di sekolahmu bisa membawa manfaat baik buat semua murid dan pengajarnya :'))

      Delete
  9. Ujian di sekolah gue bikin gini :q terus kayak ini :j tapi woles aja lah :k

    ReplyDelete
  10. Rasanya...kangen masa" ini lagi, masa" ujian sekolah hahaha.

    ReplyDelete
  11. Nah gitu deh, orang-orang sekarang lebih mentingin nilai bagus, ranking tinggi, ngga merhatiin proses kita susah payah dapetin ilmunya. dunia tidak adiiiiiiiiiiilll~

    ReplyDelete
  12. kayaknya asik deh menggondrongkan rambut :3

    ReplyDelete
  13. Ujian di kampus gue dong keren, satu ruangan 145 mahasiswi dan hanya ada 2 pengawas. Gue kasihan sama yang bener-bener belajar etapi malah yang gak belajar dapet nilai tinggi karna mencontek. Nilai??? Bullshit ((((Bayangkan))))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hoh!!! Keren banget! Keblenger nggak tuh dosen haha

      Delete
  14. Gini nih kalo sekolah cuma dijadiin 'syarat'. Ilang deh arti 'sekolah' yang sesungguhnya. Yang awalnya artinya jadi tempat 'menuntut ilmu' jadi cuma sekedar 'syarat' buat sukses. Miris banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekolah bukan tempat menuntut ilmu, tapi justru kita yang dituntun untuk mencari ilmu dengan mengikuti peraturan-peraturan asing yang dibuat mereka haha

      Delete
  15. Kamu harus kuat menjalani hidup !

    ReplyDelete
  16. eh non, ni sbenernya blog apaan ye? gw pertama kali ngebaca di marai ._.
    tolong jelasin ke gw sejelas jelasnya ye ._.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Blog personal. Blog yang isinya tentang cerita atau kisah si penulis, jadi bebas mau mengutarakan apa aja. Istilahnya curhat. Namanya juga blog personal jadi isinya bebas hehe

      Delete
    2. o alaah :3
      templatenya keren, bikin sndri apa dapet? klo dapet dari mana?hehhe

      Delete

Berkomentarlah seperti kalian bertamu ke rumah seseorang. Adab yang baik menimbulkan kesan yang baik pula. Terima kasih.

Rian Nofitri

Powered by Blogger.