Pembullyan Karya
Eh ya, selamat datang 2014 :) *back to topic*
Tapi kadang, karakter seseorang bisa sama walaupun mereka nggak kenal sebelumnya, kita sebagai orang yang kenal duluan dengan teman/orang lain yang kita kagumi akan mengira orang lain yang membuat karya yang mirip karya orang tersebut telah meniru gaya karakter teman kita/orang yang kita kenal sebelumnya, padahal tidak. Kita nggak berhak menghakimi orang dengan cara nyidir, jadi kritikus itu yang gentle dikit kalau mau nyacat karya.
Walaupun kata-kata diatas itu tertuju untuk menanyakan kepastian atau alasan dari si pembuat karya, namun kebanyakan orang yang bertanya seperti itu jarang akan mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh si pembuat karya. Mereka hanya akan tetap menganggap karya itu hasil plagiat, hasil menjiplak, hasil mencuri ide.
Stop bullying, please! You need to listen what they say.
![]() |
source |
Udahlah, jadi orang itu yang kalem aja.
Diem, nggak perlu sok tau dan cari tau masalah orang lain. Udah ada yang ngatur disana nanti kalau emang dia berkarya dengan cara curang.
Jadi, pesan gue hanya satu. Jadilah pengamat yang bijak, bicarakan masalah dengan orang yang bersangkutan melalui email/pesan pribadi dan jangan pernah membulli orang lain (apalagi tidak kita kenal) melalui berita yang belum jelas kebenarannya. Sekali lagi, diem aja kalau nggak tau.
Semua orang punya alasan untuk melakukan pembully-an terhadap seniman lain misalnya,
1. Karena merasa tersaingi
2. Mencari kelemahan seniman lain dengan menjelek-jelekkan karyanya
3. Membuat isu/berita yang belum jelas kepastiannya
4. Ingin menjadi sorotan publik dengan mencemarkan nama baik orang lain
5. Iseng cari musuh
Kalau udah berhasil membuat nama baik orang lain jelek, biasanya si pelaku (provokator) tersebut cengar-cengir di depan HP.
Semua orang bisa berkarya, karya apapun itu. Tapi mau bagaimanapun orang itu meniru gaya/karakter orang lain, tidak akan pernah sama detailnya, tidak akan pernah mirip maupun kita bilang itu “mirip dengan karya si..”
Ada sebuah metode, dimana seseorang membuat karya yang mirip dengan karya orang lain, tapi maksud dari pembuatannya bukan untuk memplagiat, tapi untuk bahan acuan atau sebagai referensi. Ada istilahnya sendiri untuk hal ini, tapi gue lupa apa namanya.
Contoh kecilnya adalah gue, gue bikin karya doodle, mirip dengan salah satu konsep Kerby, gue tahu si Kerby ini adalah doodler yang udah dewa bangetlah gambarnya. Tapi, mau bagaimanapun gue mengikuti karakternya, itu nggak akan bisa, karena gue tahu, karakter gue dan dia udah beda 180 derajat. Makanya gue bikin konsep yang mirip tapi beda. Tapi kalau kalian bilang gue plagiat itu salah, karena pertama gue nggak niat memplagiatin si Kerby ataupun karyanya, kedua karena dengan membuat karya yang sama dengan si Kerby, gue bisa mengoreksi karya gue sendiri dengan membandingkannya setelah selesai gambar. Guepun gambarnya nggak sama persis, ada beberapa bagian yang gue rombak dengan karakter gue sendiri.
Disisi lain, gue cuma mau membuktikan kalau meniru karya itu nggak semua dianggap plagiat.
Karena konsep dan ide itu hampir sama, tidak ada yang orisinil. Kita hanya dituntut untuk mengembangkan konsep atau ide yang sudah ada tersebut menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. << Ini kata-katanya siapa gitu, gue lupa.
Tapi jangan samakan plagiat dengan cosplay, udah beda lagi kalau itu. Plagiat itu ciri-cirinya nggak mencantumkan sumber. Kalau cosplay, emm coba searching aja sendiri ciri-cirinya.
So, I mean, kalau sebuah karya itu berhasil ditiru dan menjadi acuan orang lain artinya karya tersebut telah berhasil dan sukses mempengaruhi orang lain serta menjadi the best art ever, i think :))
Selamat berkarya!
![]() |
Setiap karya bisa dikritik, tapi setiap kritik bukanlah karya |
Artikel ini nggak ditujukan ke siapa-siapa, hanya iseng dari unek-unek pikiran pribadi. Thanks!
:n kunjungan pertama kesini :) btw, emang bener, mamaku juga bilang gitu setiap aku ragu sama ide dasar untuk novelku: udah hampir gak ada cerita orisinil lagi.
ReplyDeleteSejujurnya aku ini masuk ke kelompok anti boyband-girlband plagiat Indonesia, karena menurut aku mereka bukan meniru style, tapi jati diri dari seniman yang mereka tiru. Tapi pada kenyataannya, emang susah untuk gak main aman dalam industri entertaiment. Kalau mau cepet terkenal, susah kalau masih mikir 'orisinil', 'orisinil', 'orisinil'...
Tapi kenyatannya emang fenomena 'hampir gak ada lagi yang orisinil' jadi bikin seniman pemalas untuk beneran plagiat dan berlindung dibalik fenomena itu, harus kita akui.
Tapi ini cuma opini lho, kak, opini :q
Salam kenal ^^
Taradusces!! Salam kenal kak Rachel!
DeleteIya opinimu bener kok, karena opini itu nggak ada yang salah haha. Tapi dalam industri apapun, sebaiknya mempertimbangkan lagi kalau mau membuat sebuah karya, walaupun bener kata mamanya kak Rachel, tapi harus tetep bisa menyajikan "sesuatu yang beda" dan jadi "ciri khas" si seniman / si pembuat karya.
kunjungan perdana mbak..
Deleteslmt pagi... http://citramediatica.com/
"Meniru karya itu nggak semua dianggap plagiat.
ReplyDeleteKarena konsep dan ide itu hampir sama, tidak ada yang orisinil. Kita hanya dituntut untuk mengembangkan konsep atau ide yang sudah ada tersebut menjadi lebih baik dan lebih baik lagi."
ini! aku setuju banget 10000%!
Hohoho :))
DeleteWah, siapa yang bilang gitu, Fi?
ReplyDeleteMenurut gue, tiap seniman ngga mungkin punya karakter yang sama. Kalaupun mirip, berarti itu adalah bentuk pencarian jati diri dari orang yang nge-mirip-in gambarnya... sampai dia punya 'rasa' sendiri di karyanya. Lagipula,yang namanya mirip ngga harus karya seni kan. Gue bahkan punya temen kuliah yang pas pertama kali ketemu bilang, 'Njir. Ini mirip temen gue (semasa SD) banget nih!'
Iya, tapi karakter itu nggak cuma berupa karya, kepribadian cuma mencerminkan karakter seseorang 'kan?
DeleteSi abang ini, hahaha di artikel itu sih nggak lagi ngomongin mirip atau enggak, cuma membahas tentang stop bullying of art. Karena orang yang suka ngebully gitu, bibirnya kemana-mana, istilahnya adu domba antara si A dan si B dalam hal "berkarya"
iya sih, meskipun objeknya sama tapi pasti ada perbedaan. #ini #gue #ngomong #apa #ini #bukan #instagram #salahgaul
ReplyDeleteYoi bener, asal cantumin sumber referensi dari siapa hehe.
DeleteAbis di Bully ya Nof? Sini kasih tau gue sapa orangnya. Mau diapain? Nggak diapa-apain kok cuma tanya doang hahahaha...
ReplyDeleteYang sering (akhir-akhir ini) gue baca tentang bullying karya itu tentang blog. Tentang judul blog, tentang personal blog, nama samaran author blog, dll. Misal, dih bikin nama "bla bla bla" mirip sama Si Mawar (bukan nama sebenarnya), itu lo si Comic handal di Indonesia, padahal si Mawarnya udah gak bikin karakter seperti lagi", atau yang gini "ah masak nama dibodoh-bodohin awas jadi bodoh beneran dan permanen". Belum tau alasannya aja udah nyocot.
Saran dikit boleh ya? Line spacing blog lo agak rapet, kebiasaan baca yang space 1.5 hehehehe
Yaelah makaseeh loh udah tanya doang haha.
DeleteIye, gue juga gedek sama orang yang seringnya ikut-ikutan doang.
Oke, ntar gue perbaiki coba.
there's nothing new under the sun.
ReplyDeletesemua hal bisa kita tiru, kemudian kita kembangkan. bukan berarti menjiplak. karena kita mengembangkannya.
masalahnya, mulut orang yang iri kadang lebih tajam daripada gergaji. jadi, lebih baik kita abaikan saja.
haha
Hokya, gue setuju. Memang meniru itu nggak semua dianggap plagiat tapi jangan disalahgunakan juga :))
Deletebener banget nih, setiap orang pasti bedalah, walau mungkin sedikit sama, itu bukan berarti menjiplak, mungkin bisa aja hanya terinspirasi, atau yang lo bilang, nggak sengaja sama, intinya harus saling menghargai dan nggak boleh su'udzon ya. :)
ReplyDeleteSiap ustad Dieqy :))
Deletebanyak yang bilang gue ustad -..-
Deleteartikel keren
ReplyDeleteSetuju nih! Gak ada ide yang bener-bener orisinil. Kita pasti biasa make elaborasi ala Jepang: niteni (pelajari), niroake (meniru) dan nabae (menambahkan/membuat yang lebih bagus). Tapi kalo udah plagiat sih ya beda lagi urusannya hahaha
ReplyDeleteNiteni dalam bahasa Jawa diartikan "Memperhatikan" haha. Makasih kosa katanya kak, ilmu tambahan :))
Deletekebanyakan orang yang cuman bisa nge-judge seenaknya sering bilang "wah ini mirip sama punya si X, kamu njiplak ya?". dan orang itu gak mikir kalo kita gak serta merta njiplak karyanya, karena kita juga butuh proses ngebuatnya, dan lebih ke terisnpirasi aja sih sebenernya bukan meniru secara terang-terangan.
ReplyDelete(lah malah ikutan curhat haha) :b
Hahaha pasti lo habis ngalamin ya, Fer? Cupcup~
Deletejadi gak boleh bang, nilai orang buruk owh iya bang, follow balik yah bang :D
ReplyDeleteOEE!! Gue cewek, please :(
Deleteyang penting kalo merasa bisa berkarya, berkarya saja terus. asal jangan sudah merasa gak mampu lalu ngaku-ngaku. ya toh? hehehe
ReplyDeleteIyap semangat berkarya!
DeleteNah, gue setuju sama elo tentang hal ini, Nof.
ReplyDeleteMeniru seseorang bukan berarti plagiat. Untuk menjadi lebih baik pada sesuatu yang ingin kita kembangkan. Pasti kita membutuhkan yang namannya referensi. Kita butuh yang namanya inspirator, supaya bisa memahami, lalu menganalisanya agar bisa semakin berkembang. Setiap orang pasti mempunyai karakter yang berbeda-beda. Intinya boleh kok sama, tapi jangan di sama-sama kan. Hehe.
Iya bang, jangan disama-samakan dan jangan disalahgunakan aja dalam meniru karya, karena akibatnya bisa fatal hoho
Deletebiasa itu nof, saya juga waktu pertama coba bikin karya digital art sering liat karya teman-teman yang sudah senior sebagai acuan/inspirasi. tapi bukan meniru loh, beda itu!!! :t
ReplyDeleteHahaha semua perlu pertimbangan dalam menghasilkan sesuatu yang hebat.
Deletesuka kata-katanya :O: tapi emang bener sih. . hhahaha, baiknya ya itu kalo mau komentar cari tau dulu kebenarannya :P
ReplyDeleteini kaya gini nih yang perlu dibaca orang-orang yang asal ngomong . nice post nof
ReplyDeleteMenurut gue semuanya pasti pernah yang namanya plaigiat yang disengaja ataupun yang tidak disengaja :t tapi dari awal itu semua bakal tercipta karya yang orisinil dari kita, butuh waktu aja sih untuk nemuin jati diti :s
ReplyDeletekadang orang yang suka membuly, merasa dia yang paling bisa~
ReplyDeleteBener banget mas.
ReplyDeleteSebenarnya gak ada hal baru di dunia seni. Yang ada kita meniru lalu me remix nya sesuai dengan kemampuan kita. Meniru itu bukan bermaksud untuk plagiat tapi belajar sebagai acuan.
Sepertinya nasib seniman yang masih mengandalkan acuan dari karya orang lain emang seperti itu mas.
Aduu mending ngomong ringan yang bukan kritik. ~ ~
ReplyDeletemasukan yang keren nih buat gue:b
ReplyDeleteeh iya, mang plagiat sma cosplay itu mirip ya?:j, setau gue plagiat itu peniru karya orang trus cosplayer itu ya orang2 yang suka maenan costum2 anime gitu
Setuju deh (y)
ReplyDeleteKarena manusia itu menuliskan apa yang telah dia baca. Itu salah satunya
ijin nyimak artikelnya...
ReplyDeleteslm kenal... http://citramediatica.com/
Nyinyir tanda ga mampu.
ReplyDeleteweh tumben ki blog mu ringan leh ku ngakses...
ReplyDeletehahaha...
cen nek dinyek ki yo loro sih,,,. opo neh wes nggambar kesel kesel, koyo pengalamanku.
yo meh piye neh yo, lha uwong beda beda selera'e. tapi nek dingonokke yo tetep loro :q