Mendaki Gunung Ungaran

Rencana mau ngerjain tugas kok malah nulis blog, jadi siapa yang salah kalau kayak gini? 

Akhir-akhir ini lagi sering banget naik-turun bukit, padahal duit udah habis. Ya bukannya 'nggaya' sih, tapi emang sebenernya lagi kere dan nggak sehat. Pukpuk nofi.
Kan ini yang mau gue ceritain tetnang mendaki gunung Ungaran, tapi sebenernya sebelum ini gue sempet mendaki ke gunung Merbabu, tau kan? Masa' nggak tau? Heueheu. Lain kali aja gue ceritain yang ke Merbabu, karena disana banyak kejadian yang lumayan dahsyat dan disitu kadang saya merasa sedih.

Jadi, gunung Ungaran ini adalah gunung yang ada di kabupaten Semarang, kurang lebih 40km sebelah Selatan - Barat Daya kota Semarang. Tingginya mencapai 2.050 Mdpl. Gunung Ungaran ini juga salah satu gunung berapi di Pulau Jawa.

Perjalanan kali ini udah melelahkan dari awal, ini bukan hal yang biasa, tapi semacam ada adventurenya dikit, haha. Bukan adventure ding, tapi nyasar. Perjalanan naik motor dari Jogja-Semarang, sempet bingung jalan ketika udah sampai di Ambarawa Semarang, kami berempat merupakan teman kelas yang nggak tau arah ke Ungaran secara pasti juga, jadi masih mengandalkan GPS, GPS (gunakan penduduk setempat), googling dan main feeling. Alhasil perjalanan yang seharusnya cuma 3 jam, jadi kerasa 4-5jam sendiri di jalan. Dududuhh. Pusing pala berbi. Dan lucunya lagi, tapi entah lucu apa enggak, sewaktu mau menuju basecamp, udah ngelewatin tanjakan yang naudzubillah gitu, kami berembug lagi untuk turun karena dirasa kami terlalu jauh naik keatas dengan motor dan kok nggak nyampe-nyampe sih. Setelah memutuskan turun, kami balik nanya sama satpam yang ada di gang keluar, ternyata jalan yang dilalui tadi bener dan tepat ketika kami berhenti sebelum balik, basecampnya ada diujung jalan depan. Jadi, istilahnya tinggal di depan mata aja masih terus nyari kemana-mana. Syiiit, gue dan temen-temen akhirnya balik lagi untuk melaju diatas tanjakan jahanam. Huf akhirnya sampai di basecamp, bayar retribusi, parkir, istirahat, makan, tidur. Lanjut mendaki di pukul 11 (atau 12) malam, lupa.

Perjalanan ke puncak pun dimulai, kami berempat melewati jalan setapak berbatu menuju hutan, waktu itu kami cuma berempat di jalan, tapi ketika sudah memasuki hutan dan tiba di pos bayangan, kami bertemu beberapa pendaki lain yang juga melakukan pendakian malam pada hari itu juga. Ada yang menyalakan musik dan lain sebagainya.

Di gunung Ungaran ini ada beberapa pos peristirahatan. Melewati kebuh kopi dan kebun teh yang membentang luas walaupun suasana gelap namun penunjuk di peta bilang gitu, ngaaah :)) Bisa lihat kebun-kebun itu besok kalau perjalanan pulang pagi/siang harinya. Itupun kalau nggak ujan atau berkabut ya.

Singkatnya saja kami tiba di lereng puncak sudah pukul 4 pagi, waktu itu kami mencari tempat untuk bangun tenda dan akhirnya dapet tempat di pucuk lereng, banyak batu dan deket jurang, nggak rata pula datarannya, udah gitu kami yang awam sama model tenda yang kegedean jadi makin susah ngediriinnya. Bangun tendanya harus susah payah karena anginnya lumayan kenceng dan rasanya tenda kami udah mau terbang kalau nggak dipegang. Tapi untungnya sih bisa berdiri dan segeralah kami masuk untuk menghangatkan diri. 

Berhubung udah hampir jam 5 (shubuh udah lewat), temen gue nggak ngesempetin tidur tapi sholat dan langsung poto-poto sama nungguin sunrise terbit. Kalau gue sih di dalem, tidur, lelah men. Tapi lama-lama nggak bisa tidur juga gegara brisik, lagipula walaupun udah pakai sleeping bag macam kepompong gitu, gue tetep aja ngerasa dingin, akhirnya gue keluar buat menyaksikan sunrise juga, haha.
Lumayan, anget :)




Kami sebelum meneruskan pendakian ke puncak gunung, kami sarapan, istirahat dan repacking, itung-itung ngurangin beban bawaan, ngehehe.
Pemandangan di Gunung Ungaran ini nggak kalah menarik sama gunung-gunung lainnya. Spektakuler pokoknya kalau menikmati pemandangan alam dari gunung. Makanya gue suka mendaki. Bisa lebih bersyukur dan memahami arti kehidupan. Kita ini kecil dibanding gunung yang menjulang tinggi dan alam yang membentang luas. Makanya jangan sombong, alam marah kamu bisa apa :)


Setelah semuanya selesai, kami melanjutkan pendakian ke puncak 2.050 Mdpl. Perjalanan kali ini lebih ringan karena kami sudah lumayan lama istirahatnya dan puncak tinggal di depan mata. Waktu itu masih sekitar pukul 9/10 pagi. Lumayan panas tapi sedikit mendung.

Banyak batu-batu besar untuk bisa sampai di puncak, tapi itu termasuk rintangan tersendiri untuk kami.

Akhirnya, kami sampai juga di puncak Gunung Ungaran.
Alhamdulillah, terima kasih.
Sudah puas bisa sampai sini dengan selamat, tinggal berdoa agar perjalanan turunnya juga selamat sampai rumah. Karena puncakpun bukan tujuan utama kita kalau mendaki gunung. Kata abang Dzawin, kalau puncak dijadiin tujuan utama, kalian udah sampai puncak lalu bangun deh tuh rumah disana sekalian :))


kok aku cewek dewe ya?
Nah,
Sampai jumpa di pendakian berikutnya. Jangan lupa, bawa turun sampahmu kawan!

1 comment:

  1. seru bangeetttt... belum pernah daki gunung sebelumnya :(

    ReplyDelete

Berkomentarlah seperti kalian bertamu ke rumah seseorang. Adab yang baik menimbulkan kesan yang baik pula. Terima kasih.

Rian Nofitri

Powered by Blogger.