Designer vs Free Templates Design



Apakah posisi seorang desainer akan terancam jika banyak templates gratis yang disediakan di berbagai situs dan banyak digunakan orang, meskipun itu orang awam?

Bagaimana jika kita balik pertanyaannya, siapakah yang membuat desain template gratis tersebut agar bisa digunakan oleh orang-orang di seluruh planet ini secara gratis maupun berbayar?

Ya, tentu saja jawabannya adalah desainer.

Jadi, jika ada pertanyaan apakah posisi desainer terancam karena banyak free templates bertebaran di situs-situs desain, maka jawabannya tentu saja tidak. Karena desainer tugasnya bukan hanya sekedar mendesain seperti yang dipahami oleh orang awam. Ini juga berlaku pada kasus software atau aplikasi yang berbasis pengolahan desain secara instan, cepat dan gratis. Tentu saja hal ini marak sekali sekarang karena generasi kita sendiri merupakan orang-orang dengan tipe yang ingin hasil cepat, bagus, berkualitas dan murah kalau bisa malah gratis.

Desainer menciptakan desain, mendesain sebuah desain agar menjadi desain. Melalui berbagai tahap yang bisa kita rinci sebagai berikut:

1. Desainer memiliki sebuah konsep, mencari ide dan mengumpulkan riset.
2. Desainer mengolah konsep sebagai rancangan, menentukan tujuan dan rencana sketsa.
3. Desainer melakukan tindakan pengolahan rancangan.
4. Desainer menciptakan hasil desain.

Langkah selanjutnya hasil tersebut bisa digunakan untuk portofolionya, kebutuhan klien, publikasi masal secara berbayar maupun gratis. Tentu saja, desainer yang memuat empat definisi tersebut sudah bisa dikatakan desainer yang matang. Bisa bersaing diranah profesional dan menentukan target pasarnya dalam dunia desain untuk menunjang karirnya.

Lalu peran aplikasi, web, template yang menyediakan kebutuhan desain untuk orang lain secara gratis tersebut hanya memuat poin nomor 3 dan 4, tidak ada pengolahan rancangan dari sketsa yang dibuat dan tentu saja tidak ada pula konsep dan ide sebelumnya. Tapi ini bukan masalah besar, karena memang desainer itu sendirilah yang menciptakan lahan tersebut. Bukan begitu? Jadi, mari jadilah desainer yang menciptakan desain, bukan hanya menggunakan desain.

Maksudnya desainer nggak boleh gitu pakai desain dari template?

Boleh aja, asalkan perhatikan lisence setiap template atau aplikasi yang ingin digunakan. Pasti setiap mereka punya kebijakan masing-masing. Lihat, apakah untuk komersial atau non-komersial. Jangan sampai suatu saat si desainer ini harus berurusan dengan persoalan hak cipta karena melanggar poin tersebut. Jangan anggap remeh soal hak cipta, deh.

Sebelum ramai aplikasi maupun template siap pakai seperti saat ini, desainer grafis sudah diserang dengan penyakit desainer gratis dan desainer harga temen, bahkan sampai saat ini penyakit ini masih menjamur. Tapi, coba lihat, peminat desainer masih banyak yang minat untuk mempelajari. Masih banyak yang masuk jurusan DKV (Desain Komunikasi Visual), dan masih banyak yang otodidak belajar desain secara gratis di Youtube maupun kursus lainnya. Karena memang banyak desainer senior yang membuka lapak kerja tersebut, membuka peluang mengajari adik-adik dari generasi ke generasi, membuka kelas-kelas belajar yang bahkan secara gratis bisa diakses siapa saja.

Semua karena memang ada pasarnya.
Ada pasar untuk orang yang butuh desain cepat, ada pasar untuk orang yang butuh desain murah berkualitas, ada pasar untuk orang yang butuh desain gratis tidak pakai ribet. Dan ada pasar yang butuh desain untuk mendukung bisnisnya, personal brandingnya, atau sebagai solusi atas sebuah masalah. Semua ada pasarnya dan target, termasuk desain-desain yang gratis itu juga ada targetnya.

Ironisnya bahkan di zaman ini semua orang bisa mengklaim dirinya seorang desainer saat bisa mengolah Photoshop saja, bisa menghapus background foto saja, atau bahkan yang hanya bisa menghilangkan jerawat sudah menganggap sebagai desainer. Tapi itu lagi-lagi kembali ke pribadi masing-masing. Ingin menjadi desainer yang seperti apa dan ingin menjadi klien yang seperti apa.

Tinggal bagaimana seorang desainer itu dapat mengolah desainnya agar punya nilai 'jual' yang lebih. Dapat value yang lebih besar saat dapat menunjukkan brief proses desainnya daripada hanya sekedar memakai templates yang sudah ada. Because, yaa kan kita ingin memperkenalkan diri sebagai desainer, masa sih pakai templates desain dari desainer lain? Kita mau memperkenalkan diri sendiri atau memperkenalkan orang lain? Kan begitu.

Karena desain yang bagus adalah bisnis yang bagus.
Good design is good business. - Thomas Watson Jr.
Semoga bermanfaat.

2 comments:

  1. Jadi semua tergantung desainernya ya, kalau dia bisa melihat celah dan memanfaatkan peluang yang ada nggak dipungkiri dia bisa lebih berkembang dan melangkah jauh.

    ReplyDelete
  2. Artikel yang menarik, sudut pandang yang berbeda dari biasanya! Good!

    ReplyDelete

Berkomentarlah seperti kalian bertamu ke rumah seseorang. Adab yang baik menimbulkan kesan yang baik pula. Terima kasih.

Rian Nofitri

Powered by Blogger.