Jadi Malas Begini

Problemaku saat ini adalah tentang kuliah, kuliah sama saja dengan sekolah. Tidak ada perbedaan yang mencolok. Hanya beberapa yang diubah tapi maksudnya pun sama. Di kuliah terdapat guru yang disebut dosen, pelajaran yang disebut mata kuliah, absen, ujian dan liburan. Lalu status siswa yang biasa dipakai anak sekolah berubah menjadi "mahasiswa" ketika berada di bangku kuliahan.

Sebenarnya aku tidak pantas menyandang dan berperan sebagai mahasiswa. Kadang malah jauh sekali dari kata maha, aku tidak tahu bagian mananya yang bisa disebut maha. Maha adalah sesuatu yang diartikan 'ter' dari yang biasa. Mahasiswa bisa juga berarti siswa yang sudah mumpuni dalam belajar atau sudah bisa menguasai dari aspek aspek yang ada dalam kamus siswa. Tapi, aku belum benar benar bisa mengetahui letak kemahaan yang ada pada dalam diriku saat ini. Yang ada malah aku sepertinya lebih buruk dari siswa dalam artian sebenarnya. Mungkin saja, mahasiswa itu diberikan justru kepada yang sudah lulus perkuliahan. Mungkin, loh.

Dalam maksud, anak yang masih mendapat pelajaran atau materi dari seorang guru itu tetap saja disebut siswa, bukankah begitu? Sekalipun itu di bangku kuliah.

Tapi entahlah, ya, itu hanya presepsiku saja sebagai anak yang akhir akhir ini malas kuliah.

Ya, aku.

Aku dulu senang sekali sekolah, aku bela belain ikuti segala ujian dan rajin absen hanya untuk mendapatkan universitas impianku. Tapi, diujung pengumuman aku tidak diterima. Semangatku jadi menurun. Kendala aku yang kurang beruntung atau memang akunya yang bodoh. Lalu masuklah aku ke kampus yang saat ini menjadi tempatku belajar, daripada tidak kuliah, pikirku waktu itu. Kenyataannya sekarang aku malah ogah ogahan masuk ke kelas, sering ijin, absen tidak jelas begitulah, tidak ada niat mengikuti mata kuliah. Ditambah dosen yang nggak tahu diri, seenaknya bikin semangat anjlok.

Sebenarnya ada masalah yang lebih serius daripada kejadian diatas. Masalah keluarga. Tapi itu bukan hal yang mau aku ceritakan, hanya begitulah keadaannya. Rasanya tidak ada niatan lagi untuk meneruskan kuliah. Setiap hari hanya tiduran, handphone, browsing tiada henti sampai kuota habis. Badanku seperti menempel, seperti ada magnet kuat di kasur, lalu tanganku juga seperti tidak mau lepas dari hape.

Tidak menghargai waktu, mungkin itu yang pantas dikatakan padaku.
Aku tidak tahu lagi bagaimana memotivasi diri sendiri. Saat ini diriku belum mencapai level yang benar benar ingin menyerah kuliah, masih ada bisik bisik dalam diriku yang mengajak untuk terus semangat dan jangan malas. Tapi perbandingnnya tidak imbang, 30:70 lah. Hanya 30 persen dari semangat yang seharusnya penuh.

Sebenarnya apa yang dicari dari kuliah atau sekolah?

Absen? Gelar? Nilai yang bagus?

Padahal yang terpenting hanya ilmunya, mungkin benar kata temanku, dia dari dulu tidak ingin sekolah, tapi ingin ilmunya saja. Kebanyakan kejujuran saat ujian malah mendapat nilai jelek, saat itulah para tetua menghakimi. Padahal ya segitulah kemampuan yang dimiliki. Kejujuran di sekolah itu tidak dihargai, kejujuran kalah dengan nilai tinggi yang entah didapatkan dari cara yang bagaimana. Toh, yang penting nilainya bagus. Makanya, orang jujur itu tidak perlu sekolah atau kuliah.

Sarjana memang terlihat wow, hebat, tapi hanya sebatas gelar saja. Terlihat lebih terpandang dimata masyarakat. Apalah kalau cuma lulusan SMA/K, apalagi SD atau SMP. Aku benar benar tidak suka keadaan ini, orang orang yang mendapat pengakuan adalah orang orang pintar. Lalu untuk apa sekolah jika hanya menilai dari kepintaran, katanya sekolah untuk menjadikan yang bodoh jadi pintar, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dididik dan diperlakukan sama, tapi jika tidak ada kepintaran, keahlian apalagi uang, mana bisa sekolah di jaman seperti ini. Tak ada uang, tak jalan. Tak ada uang maka tak sekolah. Kebodohan merajalela. Yang jujur pun tak ada. Uang yang berbicara, uang yang sekolah bukan manusianya.

Susah, ya?

Akupun saat ini sedang bolos mata kuliah multimedia di perpustakaan. Habisnya... tidak ada efektifnya mengerjakan di kelas, membuang waktu.

3 comments:

  1. Wah baru keliatan ngeblog lagi nih kak. Aku bingung pengen komen apaan, tapi ini emang lagi masanya males kali ya, semoga cepet selesai masalahnya dan kembali giat kuliah! (:

    ReplyDelete

Berkomentarlah seperti kalian bertamu ke rumah seseorang. Adab yang baik menimbulkan kesan yang baik pula. Terima kasih.

Rian Nofitri

Powered by Blogger.