Mangrove, Save or Lost

Aku dan Pohon Bakau (Mangrove)





Sharing tentang pengalaman bareng pohon Bakau adalah hal paling mengasikkan dan berkesan banget buatku. Hidup di Indonesia yang terdapat banyak banget pantai atau laut lepas, tidak menutup kemungkinan akan adanya bencana-bencana yang aku yakin nggak semua orang mengharapkan bencana itu datang. Tapi melihat kondisi sekarang ini, pelestarian terhadap tumbuhan di sekitar lingkungan aja udah males, apalagi tumbuhan yang jauh dari keseharian kita tapi justru tumbuhan itu mendatangkan keselamatan yang besar untuk banyak jiwa.

Salah satunya adalah Mangrove (bakau), tumbuhan satu ini sekarang sudah tidak banyak yang memperhatikan, sedangkan pengaruhnya terhadap kehidupan sangatlah luar biasa. Sesuai judul artikel, save or lost mangrove. Mau menjaga dan melestarikan mangrove atau kita kehilangan mangrove dan menimbulkan bencana besar yang mengakibatkan kehilangan nyawa, harta dan benda.

Berikut ini, aku mau menceritakan tentang pengalaman sekitar bulan Juni kemarin, tentang menanam Mangrove di pantai Baros, Bantul, Yogyakarta.

Universitas yang bertepat di daerah sekitar sekolahku ngadain sebuah kegiatan yang berkaitan dengan Mangrove (Bakau). Nama acara itu sendiri adalah “MANGROVAKANSI”, acara yang dicetuskan oleh mahasiswa PGSD yang akhirnya terwujud dengan jalan kegiatan yang lancar dan bermanfaat untuk perkembangan pelestarian mangrove (bakau) kedepannya. Menurut sumber dari rangkaian acara yang aku baca, kegiatan itu diawali dari pengamatan dari ketertarikan seorang mahasiswa pada kawasan mangrove di Baros (Bantul, Yogyakarta) dan mereka sepakat untuk memulai aksi dan berdiskusi untuk mengembangkan acara itu.

Dalam rangkaian acara Mangrovakansi, mulanya acara yang memuat filosofi menanam dan mencintai mangrove sembari berwisata ini membawa tagline “Enjoy Your Holiday with Earth” yang akhirnya terlaksana dengan berbagai kegiatan, seperti lomba desain merchandise, sosialisasi mangrove ke Sekolah Dasar, dan aksi penanaman mangrove di Laguna Pantai Baros, Bantul, Yogyakarta.

Pertama kalinya aku denger ada kegiatan ini apalagi lombanya, aku langsung tertarik ingin ikut berpartisipasi. Awalnya aku denger info tersebut dari temen kelasku yang kebetulan kakaknya adalah salah satu panitia di acara Mangrovakansi ini. Dia bilang ada lomba desain merchandise dengan tema “Enjoy Your Hokiday with Earth”, disini aku dan temen-temen yang berstatus pelajar di salah satu sekolah Seni Rupa dan Desain kota pelajar pastinya tertarik banget buat ikutan lomba tersebut. Dengan berbagai referensi dicari untuk menyesuaikan tema, aku yang pertamanya belum tau tentang mangrove, sempet salah mendesain padahal desainnya udah aku kirim ke email panitia! Woah, sempet bingung juga, terus aku coba SMS panitianya dan alhamdulillah, si panitia baik hati boleh ijinin aku untuk bikin desain ulang. Singkat cerita, nggak pernah disangka dan diduga kalau salah satu temenku yang bernama Farida Rahmasani akhirnya menang di lomba itu, walaupun aku dan yang lain kurang beruntung, kami semua tetep seneng bisa ikutan dan lumayan dapet sertifikat tanda partisipasi mengikuti lomba yang berkaitan dengan mangrove.

Sertifikat milikku:


Ini pengumuman pemenang lomba desain di twitter Mangrovakansi



Desain merchandisenya seperti ini:
Desain Merchandise dari pemenang (Farida)


Seperti yang udah aku sebutin, selain lomba desain ada juga kegiatan lain yang diadain, yaitu kegiatan tanam mangrove di sekitar pantai. Bertepatan dengan puncaknya tanggal 30 Juni 2013, sebuah hari Minggu yang menjadi penghujung acara di bulan Juni dan banyaknya pelajar dan mahasiswa yang sedang meramaikan masa liburan, akhirnya aksi penanaman mangrove ini terdengar kabar dapat mengajak atau menggaet kurang lebih 150 orang termasuk aku. Acara Mangrovakansi atau lebih tepatnya bagian acara yang satu ini adalah bagian yang keren dan berkesan banget, kenapa? Karena dengan adanya aksi penanaman mangrove ini aku bisa lebih menambah pengetahuan yang luar biasa daripada hanya sekedar membaca di internet atau buku, dengan ikut praktek atau terjun langsung ke bagian menanam bakau aku lebih mengerti gimana pentingnya tumbuhan atau pohon bakau satu ini kenapa harus dilestarikan. Dengan HTM IDR 10.000 aja, aku bisa dapet 2 bibit mangrove beserta patok, poster, stiker dan kesempatan untuk menjelajah Laguna dengan menggunakan perahu. Wuih, kalian mau coba? Rasanya asyik banget bisa ikutan acara ini, yang pasti aku nggak nyesel udah ngeluarin uang segitu, udah murah, efisien dan pengaruhnya sangat besar. Kalau kata salah satu panitia Mangrovakansi, “Karena sekecil apapun sebuah aksi, jelas akan menimbulkan efek yang berbeda, apalagi aksi yang membawa semangat edukasi.” Sebelum acara penanaman dimulai, kami yang ikut berpartisipasi diberi pengarahan dari KP2B yang merupakan kelompok pemuda di daerah Baros mengenai seluk beluk kawasan mangrove dan bagaimana cara penanamannya. Setelah itu dipandu oleh L.O. dan para peserta memasuki kawasan untuk mulai melaksanakan sebuah misi tanam bakau. Pertama dijelasin, agak bingung dan cuma ngangguk-ngangguk aja tapi setelah tanya sama temen sebelah ternyata cuma gampang dan lebih gampang dari yang aku kira.


Setelah kegiatan tanam mangrove tersebut, sehari setelahnya, agenda ini dimuat dalam salah satu koran kabar di Jogja, yaitu koran Tribun Jogja.



Nah, diatas adalah gambaran tentang penanaman mangrove di pantai, aku nggak punya foto sendiri pas nanam mangrove karena nggak ada yang potret aku hahaha.
Sedikit bicara tentang pengalaman bersama mangrove, belum afdol kalau aku belum share tentang apa fungsi dan manfaat mangrove itu sendiri.
Fungsi dan manfaat dari bakau / hutan bakau / mangrove
Kalau ditanya, kenapa mangrove ditanam di atas rawa-rawa atau pantai? Jawabannya adalah karena memang mangrove (bakau) adalah tumbuhan yang tumbuh di atas rawa-rawa berair payau yang terletak pada garis pantai dan dipengaruhi oleh pasang-surut air laut. Khususnya di tempat-tempat dimana terjadi pelumpuran dan akumulasi bahan organik adalah tempat paling tepat untuk berkembangnya tumbuhan ini.

Sebenarnya Fungsi Utama atau Fungsi Fisik dan Manfaat dari Hutan Bakau adalah:
- Melindungi garis pantai dari abrasi atau pengikisan.
- Meredam gelombang besar termasuk tsunami.
- Menahan atau menyerap tiupan angit laut yang kencang.
- Menahan sedimen secara berkala sampai terbentuk lahan yang baru.
- Sebagai kawasan yang melakukan penyanggaan proses intusi atau rembesan air laut ke darat.
- Sebagai filter air asin untuk menjadi air tawar.

Fungsi Kimia dan Manfaat dari Hutan Bakau adalah:
- Tempat prosesnya daur ulang yang menghasilkan oksigen (O2) untuk makhluk hidup.
- Menyerap karbondioksida (CO2) yang merugikan.
- Sebagai pengolah bahan-bahan limbah akibat pencemaran industri atau kapal yang beraktivitas di sekitar laut.

Fungsi Biologis dan Manfaat dari Hutan Bakau adalah:
- Penghasil bahan pelapukan (detritus) untuk hewan invertebreta kecil.
- Kawasan pemijah atau asuhan (Nursery Ground) bagi hewan udang, kepiting, kerang, ikan dan lain sebagainya. Jika sudah besar makan mereka akan kembali ke laut lepas.
- Kawasan berlindung, bersarang, berkembangbiak bagi burung atau yang lain.
- Sebagai plasma nutfah dan sumber genetika bagi sebagian jenis hewan.
- Habitat alami berbagai jenis makhluk hidup di darat atau di laut.

Fungsi Ekonomi dan Manfaat dari Hutan Bakau adalah:
- Membuka lahan pekerjaan untuk masyarakat sekitar karena banyak sekali hasil yang bisa dimanfaatkan.
- Penghasil bahan bakar, bahan bangunan atau peralatan rumah tangga, dan bahan pembuat kertas.
- Hasilnya dapat digunakan untuk industri kulit dan pakaian.
- Bahan pokok untuk makanan atau obat-obatan. 



Referensi: 
(wikipedia.org/wiki/Hutan_bakau) 
 (www.annehira.com/hutan-mangrove.htm)
Sumber foto:  
(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhUYP04OrQbeFnOmahoDW0fsaLqVU2zo3S8R4Kt1NeS28bz40yqdWIDlyCihxPi348KCCTXLDpgc94_RHwjeIfZBx-YPTz0ngwaDiav3OB0JrGuX5rIbqSPSfLix7qvmQCQVThJMY0V1KA/s1600/mangrove.jpg)
(commons.wikimedia.or)
(solingcute.blogspot.com)
(www.123rf.com)

Di Jepang, atau dikenal sebagai negara yang rawan tsunami, salah satu upaya untuk mencegahnya adalah memasang Green Belt atau sabuk hijau hutan mangrove (bakau). Sedangkan di Indonesia yang ada sekitar 28 wilayah yang rawan terkena bencana tsunami justru kurang dalam upaya pelestarian mangrove (bakau), apalagi Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan mangrove terluas di dunia. Luasnya antara 2,5 sampai 4,5 juta hektar. Sebenarnya ini adalah hal menguntungkan bagi Indonesia karena selain menuntungkan bagi manusia, tumbuhan ini juga dapat menjaga kestabilan lingkungan. Tapi entah karena apa, masyarakat banyak yang mulai kurang memperhatikan tanaman ini, kurangnya kesadaran atau karena tuntutan biaya dalam bertahan hidup dan menghidupi keluarga sehingga banyak yang beralih fungsi menjadi tambak, kebun kelapa sawit dan yang lain.

Nah, setelah melihat beberapa fungsi dan manfaat dari mangrove (bakau) tersebut, kita atau bagi kebanyakan orang di Indonesia khususnya seharusnya mengerti betapa penting dan bagaimana sangat berpengaruhnya tumbuhan mangrove bagi kehidupan dan kestabilan lingkungan kita, peran mangrove adalah bagian yang harus diperhatikan maka dari itu kita harus benar-benar melestarikan tumbuhan ini, tidak hanya tumbuhan mangrove tapi juga tumbuhan-tumbuhan lain yang mempunyai peranan untuk kelangsungan hidup para makhluk hidup. Melihat dari beberapa fungsi serta manfaatnya, bisa kita perhitungkan bagaimana jika negara ini mengalami kerugian besar atau bencana alam tsunami karena kurangnya pengawasan terhadap mangrove? Apalagi banyak species kecil yang menjadikan mangrove sebagai tempat tinggal mereka, sedangkan kebanyak nelayan yang tidak memperhatikan kehidupan hewan-hewan itu bisa saja mengambil dan diperjualbelikan ke pasar. Kondisi seperti ini jika dibiarkan semakin lama maka ekosistem mangrove akan terganggu dan bisa jadi banyak kerugian yang didapat dari beberapa belah pihak yang antara lain adalah kita sendiri, para hewan dan tumbuhan lain.
Mari tanam, jaga dan lestarikan!

Artikel ini diikutsertakan dalam Give Away Aku dan Pohon

No comments:

Berkomentarlah seperti kalian bertamu ke rumah seseorang. Adab yang baik menimbulkan kesan yang baik pula. Terima kasih.

Rian Nofitri

Powered by Blogger.