30DaysSaveEarth: Meminimalisir Penggunaan Kertas

Days4:
Postingan kali ini akan membahas tentang sebuah penghematan atas sebuah benda yang sangat familiar di kehidupan sehari-hari, entah di rumah, kamar, sekolah, tempat kerja, pasar atau manapun. Setelah sebelumnya membahas tentang Teknologi Pemicu Radiasi dan Tanaman Perlu Minum Susu, sekarang kembali kepada tips untuk menghemat kertas dalam penggunaan sehari-hari.

Nggak perlu baru tapi membantu, itulah semboyan yang aku kira emang pas untuk postingan kali ini, semboyan yang muncul setelah melihat beberapa tumpukan kertas di laci meja kelas dan tong sampah. Sebagian orang mungkin memang sudah mengetahui jika pembuatan kertas itu adalah dengan bahan dasar kayu, kayu yang diolah seratnya hingga sangat tipis dan dijadikanlah sebuah kertas, dan kertas ditumpuk untuk dijadikan satu hingga menyerupai buku dan memang berbentuk buku. Bukupun terdapat macam-macam kegunaannya dan hampir setiap ruangan akan ada buku kecuali kamar mandi, jika di kamar mandi biasanya orang hanya akan membawa koran atau majalah, hehe.

Kembali ke kertas, kertaspun sebenarnya banyak macamnya, seperti kertas Ivory, Art Paper, Letter, HVS, Buram, kertas emas, Manilla, kertas kado dan kertas-kertas lainnya yang hampir sejenis. Jika melihat beragam jenis kertas tersebut pasti beragam juga kegunaannya, kertas ivory untuk mencetak sebuah poster atau karya digital seperti hasil fotografi atau mencetak foto, kertas HVS yang setiap hari hampir ada saja orang yang menggunakannya entah hasil dari fotokopian, dari hasil skets-skets menggambar, menulis, atau kegunaan lain. Jika dalam keseharian kita akan disuguh beberapa materi yang mungkin membutuhkan bahan sebagai bahan dasar menulis, pasti kita akan mencari sebuah kertas yang masih kosong atau bahkan baru dan bersih agar tulisan terlihat rapi dan bersih, tindakan ini memang bagus dan sangat menjaga kerapian dalam menulis namun sayangnya tidak menjaga keseimbangan penggunaan kertas dan pertumbuhan kayu. Dalam artian begini, menulis itu memang penting untuk mencatat sesuatu yang dianggap penting untuk dicatat, namun tidak harus menggunakan sesuatu yang masih baru.

Banyak metode yang sebenernya bisa digunain didalam meminimalisir kertas, antaranya :

Bagi seorang pelajar, buku yang dari semester lalu masih banyak yang kosong, sobek saja atau biarkan tetap disitu lalu kumpulkan jadi satu hingga menjadi sebuah note atau buku yang baru. 

Dibawah ini adalah contoh dari hasil temenku yang membuat buku (note) dari kertas-kertas bekas yang sekiranya masih bisa digunakan dan masih banyak yang tersisa. 

 

Atau sebuah HVS yang masih banyak bidang bersih dan kosongnya, kumpulkan jadi satu dan memungkinkan untuk sekedar mengambil bagian yang bersih saja jadi potonglah bagian yang masih kosong itu sesuai keinginan lalu bukukan hingga dapat dipakai kembali, kalau perlu hiasi bagian covernya dengan menggunakan kertas lain yang cukup pantas membuatnya menjadi layak pandang. 

Untuk mahasiswa atau orang-orang yang sudah bekerjapun sama, atau yang cuma di rumah, juga demikian. 
Bahkan di rumah pasti banyak banget yang namanya kertas bekas yang masih bisa dipakai.

Usahakan juga untuk menggunakannya secara hemat, maksudnya, jangan menulis secara acak di seluruh bidang HVS, karena hanya akan banyak membuang sisi yang masih (sebenarnya) bisa digunakan untuk menulis/menggambar.

Perhatikan gambar A dan gambar B berikut:
gambar A
gambar B





Usahakan juga untuk menulis secara konsisten di setiap halaman kertas, jadi jangan menulis hanya dibagian kanan / kiri terus dan yang di sebaliknya kertas yang udah bertuliskan tadi dibiarkan kosong nggak mau buat nulis lagi dan langsung ganti halaman. Wah ini boros banget. 
Lihat aja perbandingannya di gambar berikut:

   













Setelah memang rasanya udah nggak layak pakai lagi, mulailah memilah kertas dari segi ketebalannya.
Mungkin kertas seperti HVS bekas yang sudah tidak dipakai dan sudah penuh, bisa dijadikan sebagai karya-karya yang dapat dikembangkan, mungkin membuat mainan dari sebuah kertas seperti burung, pesawat, kapal, karya untuk gantungan di depan pintu kamar atau jendel dan lainnya, jika memang dirasa tidak penting, bisa dikumpulkan lagi jadi satu dan dijual, selain kita dapat uang, kertas itu pasti akan masuk ke pengolahan kertas kembali dan dijadikan sesuatu yang berguna. Seperti membuat piring dari gulungan kertas yang digulung sangat kecil dan padat atau dibuat karya yang lain, tapi jika tidak mau repot ya bisa langsung dibakar saja :))

Dari kertas yang tebal seperti kardus atau wadah-wadah snack yang berbentuk kardus kecil, bisa digunakan lagi untuk kebutuhan lain, mungkin suatu saat ada keluarga, teman atau tetangga yang berulang tahun, wadah itu bisa digunakan untuk membungkus kado dari kalian, jadi tidak perlu membeli wadah kado yang ada di toko jika memang duitnya ingin dihemat juga.
Gunakan barang-barang seperti ini:

 

  
Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika

4 comments:

  1. duuuh, aku sering ni ngumpulin kardus-kardus yg tebelan gitu, ujung2nya buat bungkus kado :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah bagus tindakan mbak Dian ini, pertahankan! :D

      Delete

Berkomentarlah seperti kalian bertamu ke rumah seseorang. Adab yang baik menimbulkan kesan yang baik pula. Terima kasih.

Rian Nofitri

Powered by Blogger.