30DaysSaveEarth: Save Your Pencil

Days6:

Punya pensil? Pernah pakai pensil? Pasti jawabannya pernah semua.

Kenapa gue tanya tentang pensil? Bukan karena aku mau beli pensil, tapi artikel kali ini tentang pensil. Iya, yang berhubungan dengan pensil pokoknya.

Semua orang tahu kalau pensil itu dibuat dengan bahan dasar kayu, kayu itu pasti dari pohon asalnya dan pohon itu harus ditebang biar bisa diolah menjadi berbagai macam pensil. Pensil yang sering dijual di toko-toko kebanyakan panjangnya standart lah, biasanya juga orang bakal beli 2-3 pensil atau bahkan 1 box untuk cadangan kalau udah habis.

Udah habis atau udah pengen cepet-cepet ganti pensil karena pensilnya udah pendek?

Kebanyakan orang bakal nggak betah pakai pensil yang udah pendek dan emang agak susah buat nulis karena dalam pegangan tangan rasanya nggak nyaman, tapi semakin banyak membuang dan mengabaikan pensil yang udah kecil maka makin banyak kayu yang udah kita buang sia-sia. Kegunaan pensil sebenernya cukup seperlunya aja, sekedar mencatat/skets dan corat-coret. Kalau nulis yang sampai berlembar-lembar ya pakai bolpoint atau ketik aja di komputer/laptop.

Simple sih, tapi kalau dibiarkan bakal bikin produksi pensil makin membludak, apalagi sekarang banyak banget merk pensil yang udah beredar entah pensil lokal maupun dari luar negeri dan itu otomatis bikin kayu pohon bakalan ludes.

Nah, maka dari itu, aku menghimbau buat semuanya aja biar bener-bener gunakan pensil sampai emang udah nggak bisa dipegang lagi. Gunakan pensil seperlunya aja, gunakan pensil secara hemat.

Karena makin banyak pensil yang habis terbuang cuma karena udah nggak nyaman dipakai, maka makin banyak juga kayu yang udah dibuang sia-sia dan pasokan kayu bisa habis karena pohon makin punah juga.

Tulisan ini dalam rangka event #30DaysSaveEarth yang di selenggarakan oleh @jungjawa dan @unidzalika